![[IMG]](http://cdn.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2016/06/10/717918/670x335/air-kemasan-galon-palsu-di-depok-diisi-dengar-air-kali.jpg)
Merdeka.com - Polisi terus mendalami kasus pemalsuan air kemasan galon di Kampung Rawajati, Kelurahan Krukut, Kecamatan Limo, Depok. Untuk menyelidiki kasus ini, polisi pun mendatangi tempat yang digunakan untuk membuat air kemasan galon palsu.
Setelah mendatangi lokasi baru diketahui bahwa air kemasan itu diisi dari air kali. Di pabrik itu ada sejumlah pekerja yang menuangkan air dari kali.
Jarak antara kali dengan pabrik tidaklah jauh. Pabrik itu adalah bekas Unit Pengolahan Sampah (UPS).
"Ternyata air yang digunakan pelaku ini bau. Dan ini sangat berbahaya jika dikonsumsi," kata Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Teguh Nugroho, Kamis (9/6).
Dalam area pabrik, pelaku menyimpan lima tabung yang digunakan untuk menyuling air. Setelah disuling, air dialirkan melalui pipa untuk selanjutnya diisi ke tiap galon. Kemudian galon disegel dengan tutup mirip dengan kemasan ternama.
"Pelaku membeli sendiri tutup galon yang mirip dengan salah satu merk. Tutup label yang dibelinya rekondisi," ungkapnya.
Setelah ditelisik, pada bagian dalam tutup kemasan terdapat sambungan. Sedangkan yang aslinya tidak ada sambungan seperti yang dipalsukan. Dari aksinya ini pelaku mendapat untung Rp 3.500 tiap galon.
"Dia bisa sendiri caranya karena pernah bekerja di tempat isi ulang air," kata Teguh.
Saat ini R (33) diamankan polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dia dijerat undang-undang konsumen dengan ancaman hukuman penjara lima tahun.
http://www.merdeka.com/peristiwa/air-kemasan-galon-palsu-di-depok-diisi-dengar-air-kali.html